Kamis, 25 Desember 2014

Syaikh Qaradawi Bantah Penangkapan Dirinya oleh Interpol

dakwatuna.com – Qatar. Ketua Persatuan Ulama Muslim Sedunia, Syaikh Yusuf Al-Qaradawi, membantah isu yang beredar bahwa dirinya ditangkap oleh interpol dan diserahkan kepada pihak berwajib di Mesir, sebagaimana diberitakan Islam Memo (24/12/2014).
Kepala kantornya di Doha menyatakan bahwa isu tersebut gosip bohong yang sengaja disebarkan oleh media pendukung kekuasaan kudeta di Mesir yang tidak profesional dan bekerja sesuai pesanan.
Syaikh Qaradawi disebutkan masih menjalankan aktifitas ke kantornya dan bahkan Selasa kemarin (23/12/2014) menjadi imam shalat jenazah almarhum Syaikh Jasim bin Tsani Al Tsani, cucu pendiri negara Qatar, di Masjid Syaikh Jasim.
Bantahan tersebut juga dikuatkan oleh mantan kepala kantor Syaikh Qaradawi yang sekarang dikenal juga menjadi da’i, Syaikh Isham Talimah, di akun sosial mediannya.
Syaikh Talimah menegaskan bahwa Syaikh Qaradawi telah menjadi warga negara Qatar sejak tahun 1966 dan isu yang menyebutkan dirinya diserahkan ke kepolisian Mesir hanyalah gosip murahan. (islammemo/rem/dakwatuna)


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/12/25/61911/syaikh-qaradawi-bantah-penangkapan-dirinya-oleh-interpol/#ixzz3MxB97mrG 

Senin, 17 November 2014

Uni Emirat memasukkan Qardhawi & Organisasinya dalam Daftar Teroris

 ABU DHABI: Uni Emirat Arab, yang termasuk dalam koalisi pimpinan AS melawan mujahidin, Sabtu (15/11) mengeluarkan daftar 83 organisasi Islam yang diklasifikasikan sebagai "kelompok teroris," lebih dari seperempat darinya yang aktif dalam perang di Suriah.

Daftar itu, disetujui oleh Kabinet dan diterbitkan pada kantor berita WAM, mirip dengan pengumuman yang dibuat oleh Saudi pada bulan Maret. Di antara yang masuk dalam daftar blacklist, Al-Qaeda dan kelompok yang memisahkan diri dari Al-Qaeda, IS (ISIS), serta Ikhwanul Muslimin.

UAE telah memenjarakan puluhan warga UAE dan Mesir karena membentuk sel-sel Ikhwanul Muslimin, organisasi terlarang di Mesir dan Arab Saudi, yang menuduh gerakan itu berusaha menggulingkan monarki Teluk.

UAE, Sabtu (15/11) memasukkan organisasi International Union of Muslim Scholars yang berbasis di Qatar, dan dipimpin oleh ulama spiritual Syaikh Yusuf Al-Qaradawi ke dalam daftar teroris.
Dari dalam negara Teluk itu sendiri, ada nama Organisasi Al-Islah (reformasi), puluhan anggotanya telah dipenjarakan. Syiah Hizbullah di negara-negara Teluk dan brigade dengan nama yang sama di Irak juga termasuk dalam daftar tersebut, tapi tidak untuk Hizbullah di Lebanon.Kelompok-kelompok Islam di Libya, Tunisia, Mali, Pakistan, Nigeria Boko Haram serta Taliban Afghanistan juga masuk dalam daftar tersebut. .Lebih dari dua lusin kelompok yang tengah berperang dalam perang di Suriah turut dimasukkan dalam daftar tersebut.

Mereka termasuk milisi Abu Fadl al-Abbas, kelompok paramiliter Syiah yang berperang bersama pasukan rezim, serta beberapa anggota koalisi Jabhah Islamiyyah, seperti Ahrar Syam, dan Brigade tawhid dan Haqq. Lima belas Islamis dituduh bergabung dan membiayai Jabhah Nusrah, dan Ahrar Syam, diadili di UAE pada bulan September. UAE, bersama dengan sesama negara-negara Arab, Bahrain, Yordania, Qatar dan Arab Saudi, telah mengambil bagian dalam serangan udara pimpinan AS terhadap mujahidin di Suriah.

Daftar itu juga termasuk Federasi Organisasi Islam di Eropa, serta asosiasi Muslim di Inggris dan negara-negara Eropa lainnya. Pemerintah UAE telah menindak perbedaan pendapat dan seruan reformasi demokratis, terutama ditargetkan telah Islamis.Pada bulan Agustus, undang-undang anti-terorisme UEA ketat dibentuk dalam upaya untuk membasmi “pembiayaan aksi teror”, penyanderaan, perdagangan manusia, dan pencucian uang. (daily/muqawamah.com)

Resensi Buku Fiqh Negara Dr. Yusuf Qardhawi

Judul Asli:  Min Fiqh ad-Daulah fil Islam Terjemahan: Fiqih Negara Penulis : Dr. Yusuf Qardhawy Penerjemah: Syafril Halim Penerbit...